Saturday, September 6, 2014

Persepsi Keliru Tentang Mie Instan

     Banyak isu berseliweran seputar makanan instan yang membuat hati tak tenang. Misalnya saja soal lilin yang katanya menempel pada mi, atau tentang cara pengolahan yang harus pas agar aman di konsumsi. Ikuti penjelasan Prof.Dr.F.G.Winarno, mantan Presiden Codex Dunia & Ketua Dewan Pakar PIPIMM (Pusat Informasi Produk Industri Makanan dan Minuman) mengenai mie instan.





Mitos : Mi instan mengandung lilin. Oleh karena itu, ketika dimasak airnya menguning.
Fakta : SALAH. Mi instan tidak menggunakan lilin. Lilin adalah senyawa inert untuk melindungi makanan agar tidak basah dan cepat membusuk. Lilin sebenarnya ada pada makanan alami, spt apet/kubis. Kubis jika dicuci dengan air tidak langsung basah, atau apel yang jika di gosok akan mengilap. Itulah lilin yang memang diciptakan alam

Mitos : Mi instan menggunakan bahan pengawet yang berbahaya bagi kesehatan.
Fakta : Dalam proses pembuatannya mi instan menggunakan metode khusus agar lebih awet, namun sama sekali tidak berbahaya. Seperti yang telah dijelaskan di atas, salah satu cara pengawetan mi instan adalah deep frying yang bisa menekan rendah kadar air(sekitar 5%). Metode lain adalah air hot drying (pengeringan dengan udara panas). Inilah yang membuat mi instan bisa awet hingga 6 bulan. asalkan kemasannya terlndung secara sempurna. Kadar air yang sangat minim ini, tidak memungkinkan bakteri pembusuk hidup apalagi berkembang biak. Malah mi instan tidak beraroma tengik serta tidak menggumpal basah. Langkah terakhir untuk memastikan mi instant layak konsumsi adalah perhatikan dengan seksama tanggal kadaluarsanya

Mitos : Metode dua air terpisah adalah cara terbaik memasak mi
Fakta : Justru air rebusan mi pertama yang mengandung kandungan takaroten yang tinggi. Semua vitamin (dari minyak dan bumbu) yang larut dalam air terdapat dalam air rebusan pertama ketika memasak mi. Apabila air rebusan di ganti dengan air matang baru, semua vitaminnya menghilang. Selain itu, minyaklah yang membuat mi (atau makanan lain) lebih enak. Jadi air rebusan pertama tidak perlu dibuang. Dan kandungan betakaroten juga tecoferol dalam minyak sangat berguna memenuhi kebutuhan gizi

Mitos : Penggunaan styrofoam berbahaya bagi kesehatan, apalagi jika styrofoam terkena air panas, seperti ketika memasak mi instan dalam cup.
Fakta : Styrofoam untuk mi instan cup terbukti aman di gunakan, karena telah melewati standar BPOM ( Badan Pengawas Obat dan Makanan. Cup yang dipakai mi instan adalah styrofoam khusus untuk makanan. ia memang bisa menyerap panas, ini terbukti setelah di seduh air panas, tidak terasa panas di tangan ketika dipegang. Tetapi karena proses pressingnya memenuhi standar, tidak menyebabkan molekul styrofoam larut (rontok) bersama mi instan yang di seduh air panas. Jadi, jika selama ini khawatir dengan mi instan menempel pada cupnya ketika di seduh air panas, sematamata disebabkan tingginya kadar minyak dalam mi (sekitar 20%). Desain pun dibuat berbeda yaitu dengan menambahkan gerigi dibagian atas cup, sehingga tak langsung panas di tangan. Selain itu, expandable polysteren yang di gunakan mi instan cp telah melewati penelitan BPOM dan Japan Environment Agency sehingga memenuhi syarat untuk mengemas produk pangan. Berdasar penelitian tsb, kemasan ini aman digunakan.

Mitos : Mi instan kenyal karena bahan bakunya adalah karet.
Fakta : Sama sekali tidak ada bahan karet dalam bahan baku mi insta. Mi instan dibuat dari bahan bahan berkualitas tinggi dan pilihan terbaik seperti tepung terigu yang sudah difotifikasi dengan zat besi, zinc, vitamin B1,B2 dan asam folat. Begitu pula dengan bumbu, yaitu bawang merah, cabe merah, bawang putih, dan rempahrempah. Pembuatannya pun digarap serius. Melewati proses pengeringan yang telah dipaparkan sebelumnya, seperti hot air drying atau deep frying. Karena itulah mi instan kenyal dan tidak mudah putus.

Thursday, September 4, 2014

Manfaat Buah Pisang Yang Jarang Diketahui


  1. Menurunkan berat badan secara alami. Bagi anda yang bermasalah dengan berat badan, maka rutin mengkonsumsi buah ini dapat membantu menurunkan berat badan yang anda miliki. Ini dikarenakan, buah ini mengandung jumlah kalori yang relatif kecil.
  2. Menyeimbangkan jumlah cairan dalam tubuh. Tubuh membutuhkan jumlah cairan yang cukup untuk menunjang semua kinerja organ dalam tubuh. Oleh karena itulah, kandungan kalium pada pisang sangat penting untuk membantu menyeimbangkan jumlah cairan dalam tubuh tersebut.
  3. Mudah terserang penyakit seperti flu, batuk dan lain-lainnya? Mulailah makan buah pisang. Kandungan vitamin C pada buah ini membantu meningkatkan sistem kekebalan tubuh yang anda miliki.
  4. Ingin tulang yang sehat? Mengkonsumsi buah pisang secara rutin dapat membantu menyehatkan tulang anda. Ini dikarenakan, buah ini merupakan salah satu buah yang mengandung mangan yang cukup tinggi.
  5. Meningkatkan energi yang dibutuhkan tubuh secara instan. Saat aktivitas harian meningkat, konsumsilah buah pisang. Ini bertujuan agar tubuh tidak cepat capek maupun lelah di padatnya aktivitas atau pekerjaan anda.
  6. Memperlancar sistem pencernaan pada tubuh anda. Mengkonsumsi buah ini secara rutin dapat membantu kinerja sistem pencernaan anda lebih baik lagi. Sehingga berbagai nutrisi dari makanan yang anda konsumsi dapat di serap dan digunakan oleh tubuh secara optimal pula.
  7. Sebagai obat sembelit yang alami. Buah pisang dapat membantu memperlancar buang air besar anda. Maka dari itu, konsumsilah buah pisang untuk menghindari mengerasnya feces sebagai gejala awal sembelit.

Wednesday, September 3, 2014

PK Supervisor Jaminan Mutu Pangan D3 IPB

Koordinator Program Keahlian    :   Ir. C.C. Nurwitri, DAA
Sekretaris Program Keahlian       :   Dwi Yuni Hastati, STP, DEA

VISI
Menjadi lembaga pendidikan tinggi vokasi unggulan di bidang jaminan mutu pangan yang berkualitas dan profesional di Indonesia.

MISI
  1. Menyelenggarakan pendidikan vokasi bidang jaminan mutu pangan yang berkualitas dan profesional dengan memberi bekal pengetahuan dan keterampilan kepada lulusannya.
  2. Menyiapkan sarana dan prasarana yang mampu mendorong pengaktualisasian potensi terbaik yang dimiliki seluruh sivitas akademika.
  3. Mengembangkan jejaring kerjasama dengan industri pangan, industri penunjang, instansi pemerintah yang terkait dalam upaya peningkatan kompetensi lulusan.
TUJUAN
Mempersiapkan tenaga ahli madya yang kompeten dalam supervisi kegiatan pengolahan, pengendalian mutu dan keamanan pangan (termasuk di dalamnya analisis mutu fisik, kimia, sensori dan mikrobiologi pangan) di industri pangan untuk skala kecil, menengah maupun besar.

KOMPETENSI LULUSAN
  1. Memiliki kemampuan untuk memantau dan memeriksa setiap tahap proses pengolahan pangan untuk menjamin mutu produk.
  2. Memiliki kemampuan merencanakan dan menerapkan HACCP untuk menjamin keamanan produk pangan.
LAPANGAN PEKERJAAN
  1. Industri pangan dan boga.
  2. Wirausaha bidang pangan.
KURIKULUM
NoKode MKNama Mata KuliahSKS
 Semester 1
1 DIP 103 Bahasa Indonesia3 (2-1)
2 DIP 104 Bahasa Inggris3 (1-2)
3 DIP 108 Biologi3 (1-2)
4 DIP 109 Fisika3 (2-1)
5 DIP 113 Aplikasi Komputer3 (1-2)
6 JMP 101 Pengantar Teknologi Pangan2 (2-0)
7 JMP 102 Pengantar Ilmu Gizi3 (1-2)
8 KIM 102 Kimia Dasar3 (1-2)
Jumlah23 (11-12)
 Semester 2
1 DIP 117 Pengantar Agroindustri2 (2-0)
2 DIP 120 Keselamatan dan Kesehatan Kerja2 (1-1)
3 JMP 103 Analisis Organoleptik3 (1-2)
4 JMP 104 Mikrobiologi Pangan3 (1-2)
5 JMP 105 Mutu Pangan3 (1-2)
6 JMP 106 Kimia Pangan3 (2-1)
7 JMP 107 Pengemasan Pangan3 (1-2)
8 JMP 108 Pengenalan Proses dan Peralatan Industri Pangan3 (1-2)
Jumlah22 (10-12)
 Semester 3
1 DIP 201 Pendidikan Agama2 (2-0)
2 DIP 216 Kewirausahaan3 (1-2)
3 JMP 109 Analisis Mutu Mikrobiologi Pangan2 (0-2)
4 JMP 110 Penyusunan Kelayakan Industri Pangan2 (0-2)
5 JMP 111 Sanitasi dan Higiene3 (1-2)
6 JMP 112 Teknologi Pengolahan Pangan Nabati4 (2-2)
7 JMP 113 Analisis Mutu Kimiawi Pangan4 (2-2)
Jumlah20 (8-12)
 Semester 4
1 DIP 202 Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan3 (2-1)
2 JMP 114 Metode Inspeksi Pangan2 (1-1)
3 JMP 115 Teknologi Suplementasi dan Fortifikasi2 (0-2)
4 JMP 116 Metode Pelaporan2 (0-2)
5 JMP 117 Teknologi Fermentasi3 (1-2)
6 JMP 118 Manajemen Laboratorium Mutu Pangan3 (1-2)
7 JMP 119 Teknologi Pengolahan Pangan Hewani4 (1-3)
Jumlah19 (6-13)
 Semester 5
1 JMP 320 Aplikasi HACCP dan Keamanan Pangan3 (1-2)
2 JMP 321 Pengelolaan Data Mutu Pangan3 (1-2)
3 JMP 322 Pemasaran dan Riset Pasar3 (1-2)
4 JMP 323 Perencanaan Produksi Industri Pangan3 (1-2)
5 JMP 324 Penanganan Limbah Industri Pangan3 (1-2)
6 JMP 325 Pengembangan dan Pemasaran Produk Baru4 (1-3)
Jumlah19 (6-13)
 Semester 6
1 DIP 323 Seminar1 (0-1)
2 JMP 326 Tugas Akhir7 (0-7)
Jumlah8 (0-8)
Jumlah Total SKS111 (41-70)

Tuesday, September 2, 2014

Sejarah Diploma IPB




   Program Diploma dibuka pertama kali oleh IPB pada tahun 1979. Pada tahun 1980 program tersebut berubah nama menjadi Fakultas Politeknik Pertanian. Berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 30 Tahun 1990 Fakultas Politeknik Pertanian ditiadakan dan program-program diploma yang berada dibawahnya harus diintegrasikan dalam fakultas yang relevan. Selanjutnya sejak tahun 1992 Program Studi Pendidikan Diploma di IPB dikelola oleh jurusan atau fakultas yang ada di lingkungan IPB. Sampai dengan tahun 2004 terdapat 32 Program Studi Diploma yang bernaung dibawah 7 fakultas yang berbeda. 

    Seiring dengan perkembangan dunia pendidikan yang dinamis, IPB melalui Peraturan Pemerintah Nomor 154 Tahun 2000 telah ditetapkan sebagai Badan Hukum Milik Negara. Status tersebut memberi peluang pada IPB untuk terus mengembangkan diri untuk mendukung pengembangan bidang pertanian dalam arti luas termasuk mengembangkan program pendidikan diploma. 

    Pada tahun 2004 berdasarkan ketetapan Majelis Wali Amanat (MWA) IPB No. 17/MWA-IPB/2003 tentang Anggaran Rumah Tangga IPB yang mengamanatkan politeknik sebagai wadah yang mengelola pendidikan vokasi, maka IPB melakukan penataan dan restrukturisasi terhadap penyelenggaraan pendidikan program diploma di IPB. Berdasar Surat Keputusan Rektor No. 124/ I Pendahuluan Buku Panduan Tahun 2011/2012 3 K13/OT/2004 tanggal 13 Juli 2004 dibentuk Direktorat Program Diploma IPB sebagai unit kerja yang diberi mandat mengelola penyelenggaraan pendidikan program diploma di IPB pada masa transisi menuju pengelolaan yang mandiri.

    Pada awal dibuka tahun 2004 Program Diploma IPB menyelenggarakan 13 Program Keahlian sesuai dengan SK Rektor Nomor 073/K13/PP/2005 tanggal 17 Juni 2005. Pada tahun 2006 dibuka Program Keahlian Akuntansi (SK Rektor Nomor 176/K13/PP/2006 tanggal 29 Desember 2006). Pada tahun 2007 dibuka 2 program keahlian lagi yang merupakan program taylor made yaitu Program Keahlian Perkebunan Kelapa Sawit (kerjasama dengan PT. Sinar Mas Agrotechnology ) dan Program Keahlian Teknik Komputer Jaringan (kerjasama dengan Departemen Pendidikan Nasional). Selanjutnya pada tahun 2009/2010 dibuka Program Keahlian Teknologi Produksi dan Pengembangan Masyarakat Pertanian yang merupakan program taylor made kerjasama dengan Pemerintah Provinsi Jawa Barat. Pada tahun 2010/2011 dibuka program keahlian ke-17 yaitu Program Keahlian Teknologi dan Manajemen Produksi Perkebunan. Pada tahun 2011/2012 program diploma membuka Program Keahlian Paramedik Veteriner sebagai program keahlian ke-18. 

    Dalam rangka penjaminan mutu proses pendidikan dan pengajaran di Program Diploma IPB pada tahun 2009 dilakukan akreditasi terhadap 14 program keahlian oleh Badan Akreditasi Nasional – Perguruan Tinggi. Ke-14 program keahlian tersebut telah memperoleh akreditasi. Upaya lain yang dilakukan Program Diploma IPB dalam penjaminan mutu eksternal yaitu dengan menerapkan Sistim Manajemen Mutu ISO 9001:2008 terhadap seluruh proses pendidikan dan pengajaran pada seluruh program keahlian. Setelah menerapkan SMM ISO 9001:2008 sejak tanggal 7 Juli 2009, maka Program Diploma IPB memperoleh sertifikasi ISO 9001:2008 pada tanggal 2 Oktober 2009. 
Jenis Pendidikan : Vokasi
Status : Milik Institut Pertanian Bogor IPB-BHMN / Negeri
Misi : Mencetak tenaga ahli menengah yang siap pakai, berkualitas dan berkualifikasi sesuai kebutuhan pasar
Pengelolaan : Otonom, birokrasi pendek, efisien, transparan, profesional, kompetitif
Sasaran : Lulusan SMA/SMK dan yang sederajat
Citra : Muda, enerjik, disiplin, ramah
Metode : Pengajaran Dialogis, partisipatif, bernilai tambah, menyenangkan, memudahkan, berbasis TI
Kampus : Segar, asri, ceria, harmonis
Pengajar : Demokratis, komunikatif, berjiwa muda, smart
Suasana : Work - leissure - learning
Komunikasi : Bersahabat, jemput bola, menyenangkan
Target : Lulusan Memiliki kompetensi yang berkualitas,bekerja dibidangnya dan masa tunggu Kerja pendek